RSS
Tugas Bahasa Indonesia
Menulis Cerpen Pengalaman Pribadi
“Festival Keyboard”
Description: E:\Festival TOPAZ\F16.jpg
Disusun Oleh :
Ayustin Nuraini
X.5
No. Absen : 06


SMA Negeri 1 Cilegon
2012/2013
Festival Keyboard
Karya : Ayustin Nuraini

S
uatu hari, suatu ketika, ketika semburat mentari baru saja menampakkan sinarnya dari ufuk timur raya, aku terbangun dari mimpiku yang konyol, entah mimpi apa. Tapi seingatku, selama tidurku, aku terus memipikan voice apa yang harus kumainkan pada saat festival nanti. Karena aku sempat lupa dan benar-benar lupa mengenai voice itu. Voice festival? Ya! Astaga Festival!!! Aku baru sadar, setelah nyawaku mulai terkumpul sedikit demi sedikit, mataku mulai terangkat watt per-watt, dan jiwa ragaku mulai menyatu. Ya! Ternyata jadwal festivalku hari ini.
“Jam berapa sekarang?” tanyaku sambil melirik ke arah jarum jam.
Dan ternyata, waktu telah menunjukkan pukul 08.00 WIB dan aku harus berada di lokasi festival pukul 11.00 WIB.
“Waktu yang sangat singkat.” jawabku dalam hati sambil menguap karena masih mengantuk dengan wajah yang masih kumel itu.
Aku belum segera mandi, melainkan aku segera berlatih. Mengulang berkali-kali permainan yang akan kumainkan nanti. Dengan sungguh-sungguh. Karena aku ingin menjadi juara. Dan ini, kali pertamanya aku mengikuti lomba musik. Festival Topaz Music School yang diadakan dalam berbagai kategori yang selalu ditunggu-tunggu siswa Topaz setiap event-nya. Topaz? Ya, itu nama sekolah musikku, sekolah musik yang kurikulumnya berdasarkan atas Yamaha. Ribet? Memang. Sulit? Sangat.
“5 kali latihan, 2 kali salah, 1 kali melenceng. Huuuh!” kesalku dalam hati sumbari memain-mainkan tuts keyboard yang ada didepanku.
“Yus, kamu harus jadi juara! Ayo semangaaaaat!!!” kataku, menyemangati diriku sendiri.
***
Waktu begitu cepat berjalan, detik demi detik, menit demi menit, dan jam pun terus berputar bagai kuda poni yang berlomba-lomba berlari jarak menengah. Tak terasa, waktu pun menunjukkan pukul 10.30 WIB.
“OMG! 10.30? hufhhufhh” teriakku ketika melihat kearah jarum jam. Terkejut, dan menghembus-hembuskan nafas.
Walaupun aku sudah melatih permainan laguku sejak lalu, entah berapa bulan aku tak menghitungnya. Tapi, latihan hari ini? Kurasa aku belum cukup total. Belum cukup waktu 2 jam 30 menit digunakan latihan untuk keyboardist pemula sepertiku. 2 jam 30 menit? Itu pun terpotong untuk sarapan, menonton televisi, bermain game dan internetan. Jadi latihanku? Kurasa hanya 30 menit saja.
Sekarang waktunya aku untuk mandi dan bersiap-siap. Aku diantarkan oleh keluargaku, yakni ayah, ibu, dan adik. Tak ada kakakku karena ia sedang kuliah di Bandung. Sedikit sedih.
Setelah usai mandi, aku dan keluargaku segera bersiap-siap. Agak ngaret. Agak? Ya! Kami baru berangkat pukul 11.30 WIB. Lewat tol? Pasti. Festivalku diadakan di MOS (Mall Of Serang). Cukup jauh memang jaraknya dari rumahku. Dan kami tiba pukul 12.00 WIB.
***
          Teriknya sang raja siang langsung menyambarku ketika aku baru saja keluar dari mobil. Gaun coklat tua dibaluri coklat muda batik diatasnya dengan kerudung coklat tua dilapisi bandana bunga ala pasmina kuning muda yang kukenakan bakh disambut riang sekali oleh mentari. Karena warna tua menyerap sekali sinar raja siang sehingga aku pun menjadi semakin panas.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01084.JPG
          Untungnya kami cepat-cepat memasuki MOS. Dan segera menuju lokasi festival berlangsung.
          Orang pertama yang aku kenal yang pertama kali kuketemukan disana adalah Kak Devi, beliau adalah guruku sendiri. Aku pun langsung menghampirinya.
          “Kak Deviiiii…” sapaku riang sumbari bersaliman.
          “Eh, Ayustin. Waaah Ayustin cantik sekali hari ini.”
          “Ah kakak bisa aja. Makasih kak, hehe” jawabku senyum gurih karena malu juga ke-PD-an.
          “Ayustin semangat yaa hari iniii.” katanya sambil menepuk-nepuk pundakku dengan senyumannya ala-ala gadis gaul yang khas itu karena giginya yang dibehel terlihat jelas olehku.
          “Okey kaaak!” jawabku.
***
          Aku pun duduk sumbari menikmati alunan piano klasik yang lembut, halus, dan indah ditelingaku. Ya, sekarang adalah festival dari piano klasik.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01090.JPG
          “Bagus-bagus bangeeet meraka performnyaa!” kataku dalam hati terkagum-kagum. Iri melihat mereka yang sepertinya mereka sudah mahir dalam bermain tuts-tuts piano klasik tersebut.
          Setelah itu, festival vocal pun berlangsung. Sekarang pukul 14.00 WIB. Menunggu, menunggu, dan menunggu, masih menunggu pada tempat yang sama. Suara anak vocal keren-keren, khas banget, merdu, dan menarik perhatian orang banyak. Tepat festival vocal, penonton pada berdatangan, bergiliran sedikit demi sedikit dan menjadi bukit, menyorak-nyorai, dan memberikan tepukan tangan yang begitu meriah.
         
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01100.JPG
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01102.JPG
Detik demi detik kemudian, tak terasa sekarang pukul 15.30 WIB. Setelah festival vocal? OMG berarti sekarang festival keyboard. Pertarunganku pun dimulai. Jantungku berdenyut kencang, seperti perang dalam permainan drum. Aliran darahku mengalir terus menerus begitu deras, bakh air terjun yang turun dari Samudera Antartika.
          “Iya, sekarang kita panggilkan peserta dari keyboard! Keyboard A dan Keyboard B segera maju ke depan untuk karnaval terlebih dahulu.” Sahut pembawa acara.
          Aku dan peserta keyboard lainnya pun maju ke depan. Jantungku semakin berdebar ketika banyak kamera yang memotret. Kemudian aku pun menunggu giliran untuk tampil. Makin lama aku pun mulai santai karena terlalu lama menunggu peserta yang tampil dari Keyboard A.
          “Duuuh, lama pisan euy” kataku dalam hati sumbari mengerutkan bibir yang berbalut lipstick yang semakin menipis warnanya.
          Penampilan dari Keyboard A cukup bagus-bagus menurutku. Tapi mereka bukan sainganku. Entah dari Keyboard B bagaimana. Aku tak bisa membayangkannya karena ku sudah lelah menunggu.
***
Waktu demi waktu terus berjalan. Menunggu, menunggu, dan menunggu. Tetapi menunggu sudah berakhir.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01108.JPG
Sekarang? Giliran Keyboard B yang tampil. Dan aku nomor urut 3. “Deg deg, deg deg, deg deg.” Suara detak jantungku mulai men-drum menggelora kembali.
“Duuh mil, aku tampil bentar lagi nih habis Adrian.” kataku kepada Rachmila, teman Topaz-ku, dia juga di Keyboard B.
“Iya kak? Waaah berjuang yaa! Kakak pasti bisa kok.” Katanya menyemangatiku.
“Okeydeh doain aku yaaa…” senyumku tegang.
Daaaaan…
“Yup! Sekarang kita panggilkan peserta selanjutnya, dengan nomor urut 3. Kita sambut Ayustin Nuraini yang akan menampilkan sebuah lagu dengan judul “La La Land”!!!”
Description: D:\F18.jpg
“Prok prok prok prok” suara meriah tepuk tangan penonton terdengar menyaring sangat di telingaku.
Aku pun langsung naik ke atas panggung dan mulai memainkannya dengan semangat. Tanganku dingin dan berkeringat. Sehingga, selagi aku memainkannya, tanganku licin dan tuts-tuts nya begitu banyak sekali yang meleset. OMG!!!
Description: E:\Festival TOPAZ\F10.jpg
Tapi, apa yang terjadi? Setelah selesai memainkannya, tepuk tangan meriah penonton kembali bersorak riang untukku. Itu tandanya penonton suka dengan penampilanku.
“Waaaah rame amat nih tepuk tangannya, hehe.” bisikku kecil pada diriku sendiri.
“Bagus Ayustin!!!” teriak Kak Devi dari kejauhan sambil mengacungkan jempolnya.
“Tapi banyak yang salah nih kak not-nya.” kataku sumbari lari-lari kecil menhampirinya.
“Nggak apa-apa Ayustin, yang penting sudah berusaha dengan baik. Ekspresinya juga tadi bagus banget loh… Semoga menang yaa!” ucapnya.
“Iya kak. Amiiiiin!” kataku.
***
“Tik tok tik tok tik tok” suara detik-detik jam tanganku. Sekarang pukul 16.30 WIB dan pengumumannya dilaksanakan pukul 18.30 WIB.
“Fuuuuuuh masih lama yaa?” ucapku dalam hati. Aku pun menginginkan untuk jalan-jalan terlebih dahulu.
“Ma, pengumumannya masih lama nih. Jalan-jalan dulu aja yuk!” ajakku kepada ibuku yang sedang menikmati ayam Kentucky renyah, gurih, dan garing pastinya enak karena baru keluar dari penggorengannya. Ayam Kentucky? Ya. Memang saat ini aku sedang makan siang. Eh sekarang sudah pukul 16.30. Entah ini makan siang atau sore aku tak menghiraukannya.
***
Aku pun mengisi waktu kosong itu untuk jalan-jalan bersama ibu dan adikku. Berkeliling MOS. Hypermart, Matahari, dan tempat-tempat lainnya yang aku kunjungi cukup banyak. Sementara ayahku menunggu di tempat festival berlangsung sumbari menonton festival Piano pop dan festival Drum. Selain itu aku tak tahu apa yang beliau lakukan.
Aku terus berjalan-jalan, berbelanja, windows shopping. Terus dan terus tak mengenal waktu. Waktu tak aku hiraukan bakh sampah yang terbuang sia-sia di perjalanan atau daun yang berguguran di musim semi ketika aku sedang berbelanja.
          Beberapa saat kemudian, entah itu pukul berapa. Tiba-tiba telepon genggamku bordering kencang. Ternyata ayahku yang meneleponku.
          “De, kamu dimana? Ini pengumuman pemenangnya udh dimulai.”
          “Deg deg, deg deg.” suara detak jantungku berdenyut merdu. Lagi dan lagi.
          “Iya pa? Okey bentar dede kesana.” Jawabku tergesa-gesa.
          Jarak dari tempatku berada ke tempat festival berlangsung cukup jauh. Lebih dari cukup mungkin. Dan aku harus menunggu ibuku mengantri untuk membayar barang belanjaan terlebih dahulu.
          “Aaaaaaaaa!!!” teriakku dalam hati.
          “Ma, ayo cepet. Pengumumannya udah di mulai nih.”
          “Oh iya bentar. Kamu duluan kesana aja. Ini antriannya masih panjang.” ucap ibuku yang sedang berbaris mengantri.
          “Yaah. Okeydeh” jawabku agak kecewa.
Mau tidak mau aku pun harus berjalan menuju tempat festival berlangsung sendirian. Entah apa yang dikatakan orang-orang yang sedang berada di MOS yang tidak mengetahui jikalau aku sedang mengikuti acara festival karena melihat gaunku yang tidak sepantasnya dikenakan saat berjalan-jalan di sebuah Mall yang begitu besar. Dan entah berapa lama, berapa jarak yang aku tempuh saat berjalan sendirian untuk menuju ke tempat festival berlangsung.
“Sabar yuuuus!” ucapku dalam hati penuh kesabaran yang begitu luar biasa sabarnya.
***
Daaaaan…
Setibanya di lokasi festival. Tepat sekali pengumuman juara ditujukan untuk Festival Keyboard. Tapi untungnya Keyboard A terlebih dahulu yang diumumkan. Keyboard A selesai dan sekarang…
“DEG DEG!” suara jantungku berdenyut kembali. Selalu begitu.
Yap Keyboard B.
“Dari peserta Festival Keyboard B kita ambil 5 pemenang dari 13 peserta. Juara harapan 2 diraih oleh Adrian, Juara harapan 1 diraih oleh Ayustin Nuraini, Juara 3 diraih oleh Naufal Rais Sahasika, dan Juara 1 diraih oleh Rachmila Zahra!” ucap pembawa acara.
“Subhanallah. OMG! namaku terpanggil!” ucapku senang kegirangan tiada batas bakh disambut malaikat tampan yang mengajakku untuk terbang ke langit ke-7.
Aku pun langsung maju ke depan dan menerima piala penghargaan sebagai hadiahnya. Juara harapan 1? Itu sudah luar biasa bagiku karena ini kali pertamanya aku mengikuti Festival Keyboard tingkat Topaz Yamaha Music School di Cilegon.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01122.JPG
Ternyata ibuku telah berada di bangku penonton. Dan bangga melihatku dari kejauhan atas apa yang telah aku raih. Begitu pun ayahku, dan tak luput pula Kak Devi, guruku.
Semoga di tahun yang akan datang aku bisa meraih first winner-nya dan bisa membanggakan kedua orangtuaku. J