RSS
Tugas Bahasa Indonesia
Menulis Cerpen Pengalaman Pribadi
“Festival Keyboard”
Description: E:\Festival TOPAZ\F16.jpg
Disusun Oleh :
Ayustin Nuraini
X.5
No. Absen : 06


SMA Negeri 1 Cilegon
2012/2013
Festival Keyboard
Karya : Ayustin Nuraini

S
uatu hari, suatu ketika, ketika semburat mentari baru saja menampakkan sinarnya dari ufuk timur raya, aku terbangun dari mimpiku yang konyol, entah mimpi apa. Tapi seingatku, selama tidurku, aku terus memipikan voice apa yang harus kumainkan pada saat festival nanti. Karena aku sempat lupa dan benar-benar lupa mengenai voice itu. Voice festival? Ya! Astaga Festival!!! Aku baru sadar, setelah nyawaku mulai terkumpul sedikit demi sedikit, mataku mulai terangkat watt per-watt, dan jiwa ragaku mulai menyatu. Ya! Ternyata jadwal festivalku hari ini.
“Jam berapa sekarang?” tanyaku sambil melirik ke arah jarum jam.
Dan ternyata, waktu telah menunjukkan pukul 08.00 WIB dan aku harus berada di lokasi festival pukul 11.00 WIB.
“Waktu yang sangat singkat.” jawabku dalam hati sambil menguap karena masih mengantuk dengan wajah yang masih kumel itu.
Aku belum segera mandi, melainkan aku segera berlatih. Mengulang berkali-kali permainan yang akan kumainkan nanti. Dengan sungguh-sungguh. Karena aku ingin menjadi juara. Dan ini, kali pertamanya aku mengikuti lomba musik. Festival Topaz Music School yang diadakan dalam berbagai kategori yang selalu ditunggu-tunggu siswa Topaz setiap event-nya. Topaz? Ya, itu nama sekolah musikku, sekolah musik yang kurikulumnya berdasarkan atas Yamaha. Ribet? Memang. Sulit? Sangat.
“5 kali latihan, 2 kali salah, 1 kali melenceng. Huuuh!” kesalku dalam hati sumbari memain-mainkan tuts keyboard yang ada didepanku.
“Yus, kamu harus jadi juara! Ayo semangaaaaat!!!” kataku, menyemangati diriku sendiri.
***
Waktu begitu cepat berjalan, detik demi detik, menit demi menit, dan jam pun terus berputar bagai kuda poni yang berlomba-lomba berlari jarak menengah. Tak terasa, waktu pun menunjukkan pukul 10.30 WIB.
“OMG! 10.30? hufhhufhh” teriakku ketika melihat kearah jarum jam. Terkejut, dan menghembus-hembuskan nafas.
Walaupun aku sudah melatih permainan laguku sejak lalu, entah berapa bulan aku tak menghitungnya. Tapi, latihan hari ini? Kurasa aku belum cukup total. Belum cukup waktu 2 jam 30 menit digunakan latihan untuk keyboardist pemula sepertiku. 2 jam 30 menit? Itu pun terpotong untuk sarapan, menonton televisi, bermain game dan internetan. Jadi latihanku? Kurasa hanya 30 menit saja.
Sekarang waktunya aku untuk mandi dan bersiap-siap. Aku diantarkan oleh keluargaku, yakni ayah, ibu, dan adik. Tak ada kakakku karena ia sedang kuliah di Bandung. Sedikit sedih.
Setelah usai mandi, aku dan keluargaku segera bersiap-siap. Agak ngaret. Agak? Ya! Kami baru berangkat pukul 11.30 WIB. Lewat tol? Pasti. Festivalku diadakan di MOS (Mall Of Serang). Cukup jauh memang jaraknya dari rumahku. Dan kami tiba pukul 12.00 WIB.
***
          Teriknya sang raja siang langsung menyambarku ketika aku baru saja keluar dari mobil. Gaun coklat tua dibaluri coklat muda batik diatasnya dengan kerudung coklat tua dilapisi bandana bunga ala pasmina kuning muda yang kukenakan bakh disambut riang sekali oleh mentari. Karena warna tua menyerap sekali sinar raja siang sehingga aku pun menjadi semakin panas.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01084.JPG
          Untungnya kami cepat-cepat memasuki MOS. Dan segera menuju lokasi festival berlangsung.
          Orang pertama yang aku kenal yang pertama kali kuketemukan disana adalah Kak Devi, beliau adalah guruku sendiri. Aku pun langsung menghampirinya.
          “Kak Deviiiii…” sapaku riang sumbari bersaliman.
          “Eh, Ayustin. Waaah Ayustin cantik sekali hari ini.”
          “Ah kakak bisa aja. Makasih kak, hehe” jawabku senyum gurih karena malu juga ke-PD-an.
          “Ayustin semangat yaa hari iniii.” katanya sambil menepuk-nepuk pundakku dengan senyumannya ala-ala gadis gaul yang khas itu karena giginya yang dibehel terlihat jelas olehku.
          “Okey kaaak!” jawabku.
***
          Aku pun duduk sumbari menikmati alunan piano klasik yang lembut, halus, dan indah ditelingaku. Ya, sekarang adalah festival dari piano klasik.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01090.JPG
          “Bagus-bagus bangeeet meraka performnyaa!” kataku dalam hati terkagum-kagum. Iri melihat mereka yang sepertinya mereka sudah mahir dalam bermain tuts-tuts piano klasik tersebut.
          Setelah itu, festival vocal pun berlangsung. Sekarang pukul 14.00 WIB. Menunggu, menunggu, dan menunggu, masih menunggu pada tempat yang sama. Suara anak vocal keren-keren, khas banget, merdu, dan menarik perhatian orang banyak. Tepat festival vocal, penonton pada berdatangan, bergiliran sedikit demi sedikit dan menjadi bukit, menyorak-nyorai, dan memberikan tepukan tangan yang begitu meriah.
         
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01100.JPG
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01102.JPG
Detik demi detik kemudian, tak terasa sekarang pukul 15.30 WIB. Setelah festival vocal? OMG berarti sekarang festival keyboard. Pertarunganku pun dimulai. Jantungku berdenyut kencang, seperti perang dalam permainan drum. Aliran darahku mengalir terus menerus begitu deras, bakh air terjun yang turun dari Samudera Antartika.
          “Iya, sekarang kita panggilkan peserta dari keyboard! Keyboard A dan Keyboard B segera maju ke depan untuk karnaval terlebih dahulu.” Sahut pembawa acara.
          Aku dan peserta keyboard lainnya pun maju ke depan. Jantungku semakin berdebar ketika banyak kamera yang memotret. Kemudian aku pun menunggu giliran untuk tampil. Makin lama aku pun mulai santai karena terlalu lama menunggu peserta yang tampil dari Keyboard A.
          “Duuuh, lama pisan euy” kataku dalam hati sumbari mengerutkan bibir yang berbalut lipstick yang semakin menipis warnanya.
          Penampilan dari Keyboard A cukup bagus-bagus menurutku. Tapi mereka bukan sainganku. Entah dari Keyboard B bagaimana. Aku tak bisa membayangkannya karena ku sudah lelah menunggu.
***
Waktu demi waktu terus berjalan. Menunggu, menunggu, dan menunggu. Tetapi menunggu sudah berakhir.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01108.JPG
Sekarang? Giliran Keyboard B yang tampil. Dan aku nomor urut 3. “Deg deg, deg deg, deg deg.” Suara detak jantungku mulai men-drum menggelora kembali.
“Duuh mil, aku tampil bentar lagi nih habis Adrian.” kataku kepada Rachmila, teman Topaz-ku, dia juga di Keyboard B.
“Iya kak? Waaah berjuang yaa! Kakak pasti bisa kok.” Katanya menyemangatiku.
“Okeydeh doain aku yaaa…” senyumku tegang.
Daaaaan…
“Yup! Sekarang kita panggilkan peserta selanjutnya, dengan nomor urut 3. Kita sambut Ayustin Nuraini yang akan menampilkan sebuah lagu dengan judul “La La Land”!!!”
Description: D:\F18.jpg
“Prok prok prok prok” suara meriah tepuk tangan penonton terdengar menyaring sangat di telingaku.
Aku pun langsung naik ke atas panggung dan mulai memainkannya dengan semangat. Tanganku dingin dan berkeringat. Sehingga, selagi aku memainkannya, tanganku licin dan tuts-tuts nya begitu banyak sekali yang meleset. OMG!!!
Description: E:\Festival TOPAZ\F10.jpg
Tapi, apa yang terjadi? Setelah selesai memainkannya, tepuk tangan meriah penonton kembali bersorak riang untukku. Itu tandanya penonton suka dengan penampilanku.
“Waaaah rame amat nih tepuk tangannya, hehe.” bisikku kecil pada diriku sendiri.
“Bagus Ayustin!!!” teriak Kak Devi dari kejauhan sambil mengacungkan jempolnya.
“Tapi banyak yang salah nih kak not-nya.” kataku sumbari lari-lari kecil menhampirinya.
“Nggak apa-apa Ayustin, yang penting sudah berusaha dengan baik. Ekspresinya juga tadi bagus banget loh… Semoga menang yaa!” ucapnya.
“Iya kak. Amiiiiin!” kataku.
***
“Tik tok tik tok tik tok” suara detik-detik jam tanganku. Sekarang pukul 16.30 WIB dan pengumumannya dilaksanakan pukul 18.30 WIB.
“Fuuuuuuh masih lama yaa?” ucapku dalam hati. Aku pun menginginkan untuk jalan-jalan terlebih dahulu.
“Ma, pengumumannya masih lama nih. Jalan-jalan dulu aja yuk!” ajakku kepada ibuku yang sedang menikmati ayam Kentucky renyah, gurih, dan garing pastinya enak karena baru keluar dari penggorengannya. Ayam Kentucky? Ya. Memang saat ini aku sedang makan siang. Eh sekarang sudah pukul 16.30. Entah ini makan siang atau sore aku tak menghiraukannya.
***
Aku pun mengisi waktu kosong itu untuk jalan-jalan bersama ibu dan adikku. Berkeliling MOS. Hypermart, Matahari, dan tempat-tempat lainnya yang aku kunjungi cukup banyak. Sementara ayahku menunggu di tempat festival berlangsung sumbari menonton festival Piano pop dan festival Drum. Selain itu aku tak tahu apa yang beliau lakukan.
Aku terus berjalan-jalan, berbelanja, windows shopping. Terus dan terus tak mengenal waktu. Waktu tak aku hiraukan bakh sampah yang terbuang sia-sia di perjalanan atau daun yang berguguran di musim semi ketika aku sedang berbelanja.
          Beberapa saat kemudian, entah itu pukul berapa. Tiba-tiba telepon genggamku bordering kencang. Ternyata ayahku yang meneleponku.
          “De, kamu dimana? Ini pengumuman pemenangnya udh dimulai.”
          “Deg deg, deg deg.” suara detak jantungku berdenyut merdu. Lagi dan lagi.
          “Iya pa? Okey bentar dede kesana.” Jawabku tergesa-gesa.
          Jarak dari tempatku berada ke tempat festival berlangsung cukup jauh. Lebih dari cukup mungkin. Dan aku harus menunggu ibuku mengantri untuk membayar barang belanjaan terlebih dahulu.
          “Aaaaaaaaa!!!” teriakku dalam hati.
          “Ma, ayo cepet. Pengumumannya udah di mulai nih.”
          “Oh iya bentar. Kamu duluan kesana aja. Ini antriannya masih panjang.” ucap ibuku yang sedang berbaris mengantri.
          “Yaah. Okeydeh” jawabku agak kecewa.
Mau tidak mau aku pun harus berjalan menuju tempat festival berlangsung sendirian. Entah apa yang dikatakan orang-orang yang sedang berada di MOS yang tidak mengetahui jikalau aku sedang mengikuti acara festival karena melihat gaunku yang tidak sepantasnya dikenakan saat berjalan-jalan di sebuah Mall yang begitu besar. Dan entah berapa lama, berapa jarak yang aku tempuh saat berjalan sendirian untuk menuju ke tempat festival berlangsung.
“Sabar yuuuus!” ucapku dalam hati penuh kesabaran yang begitu luar biasa sabarnya.
***
Daaaaan…
Setibanya di lokasi festival. Tepat sekali pengumuman juara ditujukan untuk Festival Keyboard. Tapi untungnya Keyboard A terlebih dahulu yang diumumkan. Keyboard A selesai dan sekarang…
“DEG DEG!” suara jantungku berdenyut kembali. Selalu begitu.
Yap Keyboard B.
“Dari peserta Festival Keyboard B kita ambil 5 pemenang dari 13 peserta. Juara harapan 2 diraih oleh Adrian, Juara harapan 1 diraih oleh Ayustin Nuraini, Juara 3 diraih oleh Naufal Rais Sahasika, dan Juara 1 diraih oleh Rachmila Zahra!” ucap pembawa acara.
“Subhanallah. OMG! namaku terpanggil!” ucapku senang kegirangan tiada batas bakh disambut malaikat tampan yang mengajakku untuk terbang ke langit ke-7.
Aku pun langsung maju ke depan dan menerima piala penghargaan sebagai hadiahnya. Juara harapan 1? Itu sudah luar biasa bagiku karena ini kali pertamanya aku mengikuti Festival Keyboard tingkat Topaz Yamaha Music School di Cilegon.
Description: E:\Festival TOPAZ\DSC01122.JPG
Ternyata ibuku telah berada di bangku penonton. Dan bangga melihatku dari kejauhan atas apa yang telah aku raih. Begitu pun ayahku, dan tak luput pula Kak Devi, guruku.
Semoga di tahun yang akan datang aku bisa meraih first winner-nya dan bisa membanggakan kedua orangtuaku. J


For this day:(

Hai guuuys!! Hari ini aku mau kasi tau ke kamu kamu kamu yang dimana-mana kalo aku lagi keseeeeel bgt! Masa apis-->(My fiance who I hate for this day) purik cuma gara-gara tadi waktu di kelas aku nulis tanggal lahirnya di kalender kelas. Tapi padahal bukan aku yang nulis tapi rina. Tapi itu wajar kan sob? Iuuuuh banget dia marahnya sampe nggak mau pulang bareng. Benci seumur idup. Sampe-sampe dia nge-block nomor hp dan nomor telepon gue. Lebay banget nggak sih itu? Iuuh mantan alayers emang kaya gituu. Orang itu biasanya purik karena ;

  1. Dimarahin
  2. Diomelin
  3. Dimusuhin
  4. Dibenci
  5. Dibully
  6. Daaan masih banyak lagi
Eh ini ditulis tanggal lahirnya di kalender bukannya seneng, bangga, karena ada yang meratiin malah purik sampe segitunya. Kalo gitu berati dia bukan orang. Kamseupay banget tauga. Iyaa dia sampe ngeblock nomor HP gue. Ini buktinya kalo kalian ngk percaya ; Aku udah rekam semuanya


Itu buktinya. Sekarang kalian percaya kan sama aku? Percaya kan?!
Fyuuuh kesel banget gilaa saking keselnya porsi makan aku sampe jadi kaya gini. Gininih makannya kalo lg kesel ->

Padahal jelas-jelas tadi tulisannya udah di tip-x. Dianya aja sendiri yang nggak percaya. Kalo ngk percaya yaudah liat sendiridi kalender kelas! Dasar apis si muka emping busuk, idung gajah, mulut burung pelikan, pantat jupee, alis sayap elang!!! Hate so much:( huhuhu~

Puisi "Suara Hati"

Suara Hati

Karya : Ayustin Nuraini

Semburat gemericik air mengalir senja
Untaian pepohonan menari-nari
Alunan kicauan burung berdendang serta
Rangkaian mawar melati turut berser-seri
Alangkah indahnya alamku tercinta

Hari senja pun menjadi kelam
Aku mulai merangkai kata demi kata padu
Terukir dalam benak jiwaku pada malam
Itulah suara hatiku


-AyusRaini-
2012

Puisi "Duniaku dan Duniamu"

Duniaku dan Duniamu

Karya : Ayustin Nuraini

Mungkin aku terlalu sempit mengenal dunia
Tatkala, aku hanya mengenal engkau yang terbaik, yang ada dalam benak jiwa ragaku

Aku seharusnya tau
Jikalau di dunia masih banyak manusia lain yang lebih sempurna darimu
Dan kau, tak ada artinya dibanding dia
Dan dia, mungkin bisa lebih mencintaiku setulus hati
Dari lubuk hatinya yang paling dalam

Tapi aku yang bodoh
Aku tak mengenal dunia lebih luas di negeri ini
Aku hanya mengenal satu dunia
Satu-satunya dunia yang aku milikki dan aku tau
Hanya itu-itu saja, tak ada yang berbeda

Adalah, duniaku dan duniamu


-AyusRaini-
04 Oktober 2011

Puisi "Kepergianmu"

Kepergianmu

Karya : Ayustin Nuraini

Wajahmu selalu bersinar terang
Indah bagai rembulan dimalam kelam
Bola matamu berkemilauan cemerlang
Bulat bagai bola-bola salju di atas awan

Nyiur angin berhembus damai
Diselimuti hangatnya kalbu padu
Pohon melambai-lambai
Seakan simbol kepergianmu

Kau bagai goresan tinta dalam selembar kertas
Melekat tak pernah lepas
Kau s'lalu teringat dalam benak jiwaku
Sosok bayangmu sulit terlepas dalam memoriku

Kepergianmu, begitu sulit kurelakan
Ketiadaanmu, begitu sakit kurasakan
Karena aku menyayangimu
Dan aku mencintaimu

Tapi, kini rembulan malam tak lagi bersinar cerah
Suram kelak bahasa kalbuku
Gairah hidupku hilanglah sudah
Sejuta harapan kosong aku padamu


-AyusRaini-
12 April 2011

Puisi "Sakit Hati"

Sakit Hati

Karya : Ayustin Nuraini

Memori hampa teringat kembali
Rasa sakit
'Kan menusuk dinding hati
Disela-sela terimpit

Aku 'kan menangis, jika memang harus menangis
Aku 'kan teriak, jika harus berteriak
Kulakukan tak sesali, walau teriris, terkikis
Walau kian diambing badai kelak

Air mata
Kini bagai lautan samudera api
Bertumpah berkobar raja lela
Tak henti, peri sakti

Merintih
Walau tercekik
Abaikan sudah
Darah mendidih letih
Urat terpekik
Biarkanlah

Disini, aku sendiri, menepi sepi nan sunyi
Tak satupun 'kan mengerti
Memori hampa teringat kembali
Rasa sakit hati


-AyusRaini-
18 April 2011

Puisi "Puisi Sederhana"

Puisi Sederhana

Karya : Ayustin Nuraini

Ini hanya suatu lantunan puisi
Puisi sederhana
Untuk semua
Yang membacanya
Saat ini

Bulan gendut yang menemani
Bintang kejora 'kan menghampiri
Malam ini
Hanya untuk puisi
Lantunan sebuah puisi

Puisi sederhana
Hanya sederhana
Biasa saja
Tak ada yang istimewa
Dan tak memaksa
'Tuk dibaca
Siapa saja


-AyusRaini-
03 Februari 2011

Puisi "Kaos Dalam Memalukan Saat Voli"

Kaos Dalam Memalukan Saat Voli

Karya : Ayustin Nuraini

Berlari kau penuh semangat
Memantulkan bola voli dengan tangan gemukmu yang tak terjerat
Dengan percaya diri yang tinggi
Tak peduli akan situasi
Tak peduli jika dilihati

Apa itu???
Pertanyaan besar
Dan...
Ternyata oh ternyata
Kau yang tak memungkiri 'tuk sadar
Atau memang hanya pura-pura belaka
Entah aku tak memikirkannya
Yang ada
Ya!

Benar!
Kaos dalammu yang begitu besar dan lebar
Keluar dari bajumu
Sehingga terlihat kemana-mana
Yang menggambarkan suasana
Tak terduga

Aku tertawa
Tak hanya aku
Semua!!!
Semua teman yang melihatnya
Hutan rimba tak berakar
Kau tetap tak tersadar
Padahal itu hal yang memalukan
Hahahahahahahaha...

Kaos dalammu yang besar
Sangat besar!
Seperti milik pria-pria dewasa
Yang tidak sepantasnya
Dipakai olehmu
Hingga compang-camping begitu

Memalukan
Sangat memalukan!


-AyusRaini-
01 Februari 2011

#True Story on 27 January 2011. Kelas 8 B SMP.
Puisi request-an dari MefaPras
For : Three Blue Fall  (nama samaran)
Ngakak terus bacanya nggak nahan kalo inget kejadiannya wkwkwkwkwkw (>w<)

Puisi "Seramnya Dirimu"

Seramnya Dirimu

Karya : Ayustin Nuraini

Matamu yang lebar
Hidungmu yang besar
Mulutmu terbuka berapi-api seperti terbakar
Dengan bibir berpoleskan lipstick merah merona tebal
Wujud mukamu bakh serigala hitam yang lapar
Yang mencari makan ketika fajar menyambar

Mangaung ...
Kau mengaung bagai gaung agung
Seram
Menakutkan!
Sangat menakutkan!
Selalu membuat kami terkejut terengah-engah

Ketika kau menginjakkan suatu tepi
Sepatu hak kayumu berbunyi
"Teplak tepluk teplak tepluk!"
Suara desir langkahmu yang tak sunyi
Tak asing untuk diketahui

Semua berlari
Kesana kemari
Menuju kursi
dan Duduk rapi
Menatapmu ketakutan
Karena dirimu yang sangat seram
Dan wajahmu yang sangar
Saat mengajar
Kami, diwaktu belajar


-AyusRaini-
01 Februari 2011

#Puisi ini untuk seorang beliau, wanita perkasa nan jaya
Dibuat waktu SMP kelas 8
And if you know who I mean (^^)v

Puisi "Taman"

Taman

Karya : Ayustin Nuraini

Bunga-bunga bermekaran
Kupu-kupu menari-nari
Daun-daun berterbangan
Pohon-pohon melambai-lambai
Ya, Itulah taman
Tamanku yang indah dan asri

Tempatku 'tuk mencari inspirasi
Tempatku berdiam diri
Ditemani kemilaunya mentari pagi
Dipangkuan Ibu Pertiwi

Nyiur kalbu menyelimuti
Tamanku yang sunyi dan sepi
Indah dan asri
Bakh permadani nan elok berseri


-AyusRaini-
06 Maret 2010

Puisi "Tuhanku"

Tuhanku

Karya : Ayustin Nuraini

Sungguh
Kusesali
Selama ini
Aku mendusta
Aku berhina
Pada-Mu Tuhanku

Sempat
Kupahami
Apa
Arti hidup ini
Tapi, 
Apa daya
Tak mungkin
Ku dapat sembunyi
Dari kegulitaan dosa-dosaku
Pada-Mu Tuhanku

Tangisku
Rintihanku
Tak lagi berarti untuk-Mu

Tuhanku
Berikanlah aku
Hidayah-Mu
Jalan lurus-Mu
Menuju bintang surga biru

Tuhanku
Maafkan aku
Ampuni aku
Yang tak mampu
'Tuk penuhi perintah-Mu
Selama aku
Dalam pangkuan egoku
Oh Tuhanku


-AyusRaini-
19 Januari 2011

Puisi pertama yang kukirimkan

Suatu ketika, waktu kelas 8 SMP, aku pernah ngirim puisi pertama kalinya. Yaitu keee ---> Someone who I like, love and soon. Itu bener-bener pertama kali tuh ngasi-ngasi puisi freak ke seorang pria yang tampan nan rupawan. Judulnya ituuuu "____ ____" (secret tittle)

Puisi itu aku kirim pake sebuah amplop mini yang kulukiskan dengan beberapa garis noda hitam pena yang berbalut dengan hasrat cinta yang membara.



........................................



Itu aku kasih untuk Flamboyan (nama samaran sosok pria tersebut). Waktu itu aku kirimnya lewat perantara yang kebetulan temen deket agak jauhnya si Flamboyan. Namanya England (nama samaran si pengirim). 
Kemudian cerita, surat itu pun terserahkan kepada si penerima yakni Flamboyan. Dibacanya surat itu di rumahnya, daaaaan ditaro diatas meja belajarnya (mungkin). Kemudian flamboyan pun pergi les. Ibunya flamboyan pun masuk ke kamar flamboyan untuk membereskan kamar yang zuper dzuper berantakan itu (super ngayal). Dan melihat ada secarik kertas terpoles tinta hitam yang berisi tulisan sansekerta. Dibacanyalah secarik kertas yang berisi puisi dariku itu olehnya. Wooow!!!

Keesokan harinya :

F (Flamboyan)
A (Aku)

*melalui short message service (SMS)*

A : Flam
F : Apaa?
A : Emm udh keterima suratnya?
F : Udah kok
A : Udah dibaca?
F : Sudaaah :D
A : Okey hehehe

*10 menit kemudian*

A : Eh puisinya itu ngk ada yang baca kan selain lu?
F : Nggaktau ya
A : Yang bener? Ibu lu atau ayah lu ngk tau kan?
F : Eh kalo ibu gua ngktau deh. Soalnya tadi waktu gw pulang les ibu gw ketawa-ketawa gitu nanyain kertas yang di atas meja.
A : Kertas apaan itu emg?
F : Kayanya surat yang dari lu (dengan santainya)
A : APA?!! JADI DIBACA IBU LU? (gaknyante)
F : Iya kayaknya. hehe
A : TRUS GIMANA KATA IBU LU? (tambah tingkat ngk nyantenya)
F : Ketawa-ketawa aja nanyain itu dari siapa.
A : *Kejamnya dunia*
F : Tapi kata ibu gua puisinya bagus.
A : Serius?
F : Iya.
A : Wow!
F : Knp?
A : Ngkpapa
F : Okey. Ibu gw penasaran sama orangnya.

#Itu percakapannya agak ngarang soalnya udah lama banget kejadiannya. Yang penting inti cerita nya seperti itu.

Dan berakhirlah sudah pengalaman pengiriman puisi pertama kepada Flamboyan terrrr----- 
Malu pisan setelah tau kejadian itu. Tapi rasa malu itupun terhempas terbawa angin saat tau kalau puisinya di bilang bagus (~^w^)~

***

PUISI

Nah, kali ini aku mau share kenapa aku suka nulis puisi.

Awal pertama kali aku nulis puisi itu waktu SD, itupun karena tugas. Kalo nggak salah judulnya itu "Matahariku", "Rembulan", dll (dan lupa lagi).  Tapi lupa gimana isinya + catetannya udah ilang entah kemana perginya.

Puisinya pun masih eleeeeek banget soalnya waktu itu belum ngerti apa-apa (masih polos tentang hal itu). Jadi yaa pasti tau sendiri lah gimana isinya. wkwk </3

Nah waktu SD itu kalo ngk salah baru nulis 3-5 puisi aja.

Beberapa lama kemudian, aku SMP. Pas di SMP itu aku ikut Club Bhs. Indonesia (kaya perkumpulan orang-orang pinter yang ahli dalam bidang itu *ceilah). Disitu, aku diajarin banyak hal tentang sastra Indonesia mulai dari Puisi, Cerpen, Pidato, Balada, dll. Trus disitu kita disuruh pilih pingin masuk ke genre yang mana (genre? ngawur). Nah trus aku pilihnya puisi aja tuh karena kayanya seru. Jadi disitu aku mulai dikasih makan buku-buku puisi, trus tiap minggunya kita disuruh bikin + baca puisi di waktu club. Puisi-puisi yang aku bikin pun masih abal + berantakan nggak tau itu susunanya gimana. Tapi disitu juga diajarin cara bikin puisi yang bagus, baik serta benar. Jadiiiii, selama aku ikut club itu aku mulai fokus + semangat untuk bikin puisi terus. Disitulah kenapa aku suka nulis puisi.

Puisi-puisi yang aku post kemarin itu puisi-puisi lama. Yang aku bikin selama aku di SMP. Dan itupun mungkin bikinnya asal-asalan dan mood-moodan yaaa haha apa adanya gitudeh sesuai aja sama kejadian yang aku alamin selama hari itu. Jadi pasti agak aneh & nggak jelas.

Semenjak itu, aku lebih suka nulis kejadian-kejadian yang aku alamin dalam bentuk puisi, bukan cerita. Soalnya kalo puisi itu kayanya lebih meresap, menyentuh, menghasrat dan bergairah bsssh *kibas rambut*
Dan biasanya kalo puisi itu biasanya susah dimengerti oleh orang awam. Jadi, so pasti enak kan kalo kita nulis cerita yang agak sedikit rahasia dalam bentuk puisi. Apalagi puisi balada, rasanya ituuu puas banget deh top mantep B-)

Karena saking seringnya nulis puisi pas SMP. Jadi banyak banget tuh curhatan pake puisi-puisi alay gitu. Salah satu, dua, tiga, dst nya ya yang aku share di blog kemaren.

Selain nulis puisi, aku juga agak suka nulis cerpen. Tapi jarang-jarang sih soalnya agak males karena cerpen biasanya panjang-panjang pisan wkwkwk (._.)v Kalo ngk salah cuma 3 atau 4 cerpen gitu yang pernah ditulis selama SMP. Tapi data cerpennyaaa lost ntah kemana melayang terbawa arus angin sederas angin topan yang melintasi samudera Hindia hingga Pasifik. Jadi nggak bisa di share deh saat masa-masa alay pembuatan cerpennya (-TwT)-

Puisi "Bohong"

Bohong

Karya : Ayustin Nuraini

Mungkin memang sulit dipungkiri
Jika aku melakukan hal ini
Hal yang mustahil
Dengan hati menggigil
Diucapkan dengan suntukan kata hati nurani
Paling dalam
Dengan tajam

Mulut terbuka begitu lincahnya
Gigi bergeram berbunyi tahta
Lidah bergoyang mengucap kata
Bibir tertutup terbuka
Mengatakan suatu kata
Bahkan sampai kalimat
Yang tidak sesungguhnya
Bukan hal nyata
Bukan faktanya
Sangat berbeda
Dari yang ada

Adalah kata-kata bohong


-AyusRaini-
27 Januari 2011

Puisi "Lukisan"

Lukisan

Karya : Ayustin Nuraini

Beribu makna campuran warna
Beraneka ragam tema
Sosok bayang wanita muda
Duduk bertegak diujung sana
Aku melihatnya
Di atas kain kanvas yang dilumuri cat warna

Melukiskan suasana kuning kalbu padu
Langit orange menandakan sang surya tiba
Menatapi girangnya burung-burung berkicauan
Ditemani bunga-bunga bermekaran
Menyambut hari gemilau datang
Diatas bumi berputar


-AyusRaini-
26 Januari 2011

Puisi "Cinta"

Cinta

Karya : Ayustin Nuraini

Cinta itu indah
Cinta itu anugerah
Cinta itu...
Bakh bunga mawar harum semerbak yang bermekaran kapan pun tiba waktunya

Cinta
Ya, mungkin itu yang aku rasakan saat ini
Jatuh cinta
Pada sosok seseorang yang aku kagumi
Dia
Adalah ** (secret people)

Namun,
Terkadang memang
Cinta itu membosankan
Cinta itu menyakitkan
Bahkan hingga cercaan
Atau mungkin makian
Bakh duri hitam yang menusuk jiwa raga jenjang

Rasanya
Cinta itu indah
Sangat indah
Bahkan lebih-lebih sangat indah
Ketika, aku sedang merasakan indahnya jatuh cinta
Pada dirinya
Si dia


-AyusRaini-
26 Januari 2011


#Agak geli pas tau dulu pernah nulis puisi tentang kaya gini-__- wkwk
Tapi nggakpapa, namanya juga ABG =))

Puisi "Ulangan"

Ulangan

Karya : Ayustin Nuraini

Resah
Gugup
Khawatir
Tegang
Campur aduk jadi satu
Perasaan yang tak enak
Selalu terbayang di fikiran
Sungguh betapa menyulitkan, Ulangan

Iya atau tidak
Benar atau salah
Yang mana?
Apa yang ini
Atau yang itu
Aku ragu
Tuhan... bantu aku

Berfikir panjang
Ya! Ya!
Mana jawabanku?
Dimana otak emasku?
Apa hilang dilautan api?
Atau tertinggal dalam mimpi?
OH NOOO...!!!


-AyusRaini-
25 Januari 2011

Puisi "Sendiri"

Sendiri

Karya : Ayustin Nuraini

Di malam sunyi
Sepi...
Aku sendiri
Tiada teman tiada api
Menggigil kedinginan
Hanya rembulan
Yang mungkin dapat menghangatkan
Dari es bola putih
Sampai
Sang surya tiba menghampiri
Dan aku terbangun dari mimpi


-AyusRaini-
24 Januari 2011

Puisi "Benci"

Benci

Karya : Ayustin Nuraini

Suatu kata yang kelak diucapkan
Dilukisnya dalam noda kertas kebencian
Sungguh menyakitkan
Bagai mulut yang penuh dengan kegelapan

Perlahan ku buka sedikit
Tapi seolah batang terjepit
Kertas bakh sutra bercapit
Tak kuasa ku menahan rasa jerit

"Dusta!"
"Hina!"
"Murka!"
"Merana!"
Senada berbicara

Kebencian
Tertanam dalam kesunyian
Dapat disembunyikan
Kala dendam yang menjadi beban

Sesungguhnya
Aku ingin berkata
Kepada dirinya
Dalam kegulitaan semata-mata
Dan aku hanya bisa berdoa
Diatas wajah mimik terluka

Ingin sekali ku ungkapkan
Ingin sekali ku katakan
Tak sanggup ku menahan
Tak sedikit pun ada kesabaran
Yang dapat kukendalikan

Busuk!!!
Hati ini mulai tertusuk
Bakh benih-benih cangkang tulang rusuk
Yang sudah terpasuk

"Aku benci kamu!"
"Ya, Aku sangat membencimu!"
Mungkin kau tak tahu
Tapi kau harus tau itu
"Bahwa aku membenci dirimu"
"Sangat-sangat begitu"

Bodoh!
Bodoh!
Memang sangat bodoh bila ku harus akui itu semua
Ku rasa perkataan itu berdusta!
Hina!
Murka!

Tapi harus kuakui itu
Aku sudah tak tahan lagi
Tuk ungkapkan kata benci
Karena ku harus pergi
Tinggalkan dirimu seorang diri
Sendiri
Dan tak kan kembali lagi


-AyusRaini-
2010



Introduce (/*w*)/

Helloo! Nihao! Hajimemashite watashiwa Ayustin-desu! Hehe blog baru nih kawaan ;)

Perkenalan dulu deh. Nama aku Ayustin Nuraini. Sekarang umurku 16 tahun, kelas XI SMA. Aku sekolah di SMA Negeri 1 Cilegon. Hobi aku main musik, menulis, daaan melukis. (^w^)

Segini dulu aja yaa perkenalannya~ Enjoy in my blog and Douzo Yoroshiku!(^^)/