Benci
Karya : Ayustin Nuraini
Suatu kata yang kelak diucapkan
Dilukisnya dalam noda kertas kebencian
Sungguh menyakitkan
Bagai mulut yang penuh dengan kegelapan
Perlahan ku buka sedikit
Tapi seolah batang terjepit
Kertas bakh sutra bercapit
Tak kuasa ku menahan rasa jerit
"Dusta!"
"Hina!"
"Murka!"
"Merana!"
Senada berbicara
Kebencian
Tertanam dalam kesunyian
Dapat disembunyikan
Kala dendam yang menjadi beban
Sesungguhnya
Aku ingin berkata
Kepada dirinya
Dalam kegulitaan semata-mata
Dan aku hanya bisa berdoa
Diatas wajah mimik terluka
Ingin sekali ku ungkapkan
Ingin sekali ku katakan
Tak sanggup ku menahan
Tak sedikit pun ada kesabaran
Yang dapat kukendalikan
Busuk!!!
Hati ini mulai tertusuk
Bakh benih-benih cangkang tulang rusuk
Yang sudah terpasuk
"Aku benci kamu!"
"Ya, Aku sangat membencimu!"
Mungkin kau tak tahu
Tapi kau harus tau itu
"Bahwa aku membenci dirimu"
"Sangat-sangat begitu"
Bodoh!
Bodoh!
Memang sangat bodoh bila ku harus akui itu semua
Ku rasa perkataan itu berdusta!
Hina!
Murka!
Tapi harus kuakui itu
Aku sudah tak tahan lagi
Tuk ungkapkan kata benci
Karena ku harus pergi
Tinggalkan dirimu seorang diri
Sendiri
Dan tak kan kembali lagi
-AyusRaini-
2010
0 komentar:
Posting Komentar